Senin, 29 Juni 2015
I Felt Alive
Umur pernikahan kami sudah sebelas tahun saat kemudian, aku merasakan segalanya menjadi membosankan, hubungan yang dingin, dan gairah yang padam. Segalanya kemudian dimulai dengan pelan. Seorang gadis cantik yang lewat, pelayan perempuan yang ramah di sebuah restoran, atau teman kerja yang genit. Kemudian pikiranku mulai berkelana ke mana-mana. Imajinasi begitu hidup, mendampingi dan menggoda. Tak perlu waktu lama untuk mencari-cari kesempatan, kemungkinan ….
Akhirnya, hal itu terjadi juga. Segalnya seperti yang kuimpikan. Aku tak pernah merasa begitu hidup selama bertahun-tahun sebelumnya. Saat bersentuhan, aku merasa seperti ada aliran listrik yang mengaliri tubuhku. Aku tak pernah berharap segalanya itu berakhir. Namun, pada suatu hari semua keindahan itu usai. Semua hancur dalam sekejap.
Sekarang, setiap malam sebelum tidur, aku melihat gadis impianku itu. Lengannya yang sempurna, matanya yang sebiru lautan, bibirnya yang ranum dan merekah, kaki jenjangnya yang halus dan putih pucat. Istriku memastikanku untuk melihat tiap jengkal potongan tubuhnya sebelum aku tidur, untuk mengingatkanku betapa mahal harga yang yang harus kubayar untuk merasa hidup.
Senin, 22 Juni 2015
Anak Misterius di Sekolah TK
Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai seorang guru TK. Saya tinggal di salah satu desa di Sukabumi, Jawa Barat. Saya sudah lama mengajari anak-anak setiap harinya untuk belajar, walaupun memang mengajari anak-anak TK tidaklah mudah.
Kejadian ini saya alami sewaktu saya mendapatkan panggilan dari kepala sekolah TK tempat saya mengajar karena disuruh menggantikan guru TPA pada hari itu. Kebetulan saya tidak ada kegiatan lain saat itu, dikarenakan juga jadwal mengajar TK di petang hari sampai malam hari. Saya menerima perintah dari kepala sekolah dengan senang hati.
Keesokan sorenya jam 5 sore saya datang ke TK saya untuk mengajari anak-anak mengaji. Saya baru mengetahui kalau di sore hari, lingkungan tempat saya mengajar suasananya sepi dan jarang ada orang yang lewat depan TK.
Anak-anak pun kala itu sedikit yang datang hanya ada 8 orang yang datang. Saya mengajari sampai jam 8 malam dan saat itu kebetulan saya baru ingat ada tugas anak yang belum saya koreksi dan akan saya bagikan besok pagi.
Saya tidak langsung pulang dan mengkoreksi tugas di TK itu sampai jam 9 malam. Pada saat saya sedang asiknya mengkoreksi tugas-tugas anak didik saya, sayup-sayup dari luar terdengar seperti ada anak yang sedang bermain di taman.
Saya pertama menghiraukannya karena saya pikir itu anak warga sekitar yang mau bermain ayunan, prosotan dan sebagainya. Lalu suara itu semakin lama semakin terdengar jelas dan saya penasaran untuk melihatnya. Saat saya keluar, ternyata di luar tidak ada siapa-siapa yang bermain di taman. Namun ayunan disana sedikit bergoyang dan bulu kuduk mulai berdiri.
Saya buru-buru memutuskan untuk pulang dan membereskan kertas-kertas tugas di dalam. Sewaktu membereskan suara itu datang lagi dan saya langsung keluar untuk mengambil motor dan pulang.
Saat berada di parkiran dan sudah berputar balik, alangkah kagetnya saya melihat sesosok anak kecil di kaca spion yang sedang berdiri di kejauhan menatap saya. Saya langsung tancap gas dan berdoa selama perjalanan supaya anak tersebut tidak ikut dengan saya.
Sabtu, 20 Juni 2015
Death's best friend
Kematian
bukanlah tengkorak berjubah hitam yang membawa sabit. Kematian bahkan
bukan hanya satu. Setiap kota memiliki kematian mereka masing masing.
Seseorang diantara kita yang kadang menghilang dan kemudian muncul lagi
dan bersikap seolah olah tak terjadi apa apa. Dan kematian di kota kami
adalah seseorang bernama Daniel.
Seingatku aku sudah lama berteman dengan Daniel. Kami selalu berusaha menantang dunia. Dia memberitahu aku tentang hal hal yang bersangkutan dengan kematian saat kami tiga belas tahun. Awalnya aku kira dia itu gila, tapi dia mengajaku pergi dengannya sekali, untuk menunjukan padaku bagaimana dia mencabut nyawa orang orang.
Dia memasuki dunia arwah lalu memakai sepasang sayap hitam yang besar. Dia mendatangi siapapun yang baru saja mati kemudian menarik roh mereka keluar. Lalu di bawanya ke akhirat.
Aku tak pernah merasa takut pada Daniel. Dia tak pernah bertingkah yang menakutkanku. Hingga malam ini. Karena malam ini, dia datang untuk mencabut nyawaku.
Seingatku aku sudah lama berteman dengan Daniel. Kami selalu berusaha menantang dunia. Dia memberitahu aku tentang hal hal yang bersangkutan dengan kematian saat kami tiga belas tahun. Awalnya aku kira dia itu gila, tapi dia mengajaku pergi dengannya sekali, untuk menunjukan padaku bagaimana dia mencabut nyawa orang orang.
Dia memasuki dunia arwah lalu memakai sepasang sayap hitam yang besar. Dia mendatangi siapapun yang baru saja mati kemudian menarik roh mereka keluar. Lalu di bawanya ke akhirat.
Aku tak pernah merasa takut pada Daniel. Dia tak pernah bertingkah yang menakutkanku. Hingga malam ini. Karena malam ini, dia datang untuk mencabut nyawaku.
The crying baby
Aku
terbangung oleh tangisan bayiku, dan instingku sebagai ibu
memerintahkanku pergi memeriksanya. Aku berjalan ke kamar bayiku dan
kulihat suamiku sedang menimang nimang bayiku sambil bernyanyi pelan.
Aku menanyainya apakah dia sudah bisa menenangkan bayinya, dan tanpa
berbalik dia hanya berkata,
"Sssttt".
Aku pergi meninggalkan kamar sambil berkata, "Baiklah" lalu berjalan ke lantai bawah untuk mengambil minum... dan saat itulah aku melihatnya... Suamiku berdiri di dapur.
Aku berlari ke atas dan mendapati ranjang bayiku yang kosong, dan jendelanya terbuka dengan selimut bayiku tersangkut di panelnya, berkibar kibar tertiup angin.
"Sssttt".
Aku pergi meninggalkan kamar sambil berkata, "Baiklah" lalu berjalan ke lantai bawah untuk mengambil minum... dan saat itulah aku melihatnya... Suamiku berdiri di dapur.
Aku berlari ke atas dan mendapati ranjang bayiku yang kosong, dan jendelanya terbuka dengan selimut bayiku tersangkut di panelnya, berkibar kibar tertiup angin.
Kamis, 18 Juni 2015
Delphine LaLaurie
Delphine LaLaurie adalah seorang tokoh terkemuka sadis yang tinggal di New Orleans. Rumahnya adalah tempat penuh teror.
Pada 10 April 1834, api berkobar dari dapur di kediamannya, dan para pemadam kebakaran menemukan dua orang budak yang terantai ke tungku dinding. Budak itu memang sengaja telah memicu kobaran api, untuk menarik perhatian.
Para pemadam mengikuti budak lainnya ke atas loteng, di mana terdapat kejutan yang sebenarnya. Lebih dari selusin budak yang disiksa dan di mutilasi terantai di dinding dan lantai. Beberapa ada yang menjadi bahan percobaan medis yang mengerikan. Seorang pria di jadikan untuk percobaan menjijikan yang alat kelaminya digantikan kemaluan wanita, seorang perempuan terkurung di dalam sebuah kandang sempit, tungkai tungkainya di patahkan membuatnya terlihat seperti kepiting, wanita lainnya lagi telah dipotong kedua tangan dan kakinya lalu kulitnya diukir supaya terlihat menyerupai ulat belang. Beberapa ada yang mulutnya di jahit, akibatnya mereka mati kelaparan, sementara sisa budak lainya ditemukan dengan tangan mereka di potong lalu di jahitkan ke bagian tubuh mereka yang berlainan. Kebanyakan ditemukan sudah mati, beberapa masih hidup ada yang memohon untuk di bunuh saja, sehingga terbebas dari penderitaan.
LaLaurie kabur sebelum dia diadili, dia tak pernah tertangkap.
Senin, 15 Juni 2015
Something was Wrong
Suatu pagi seorang pria mendapati dirinya berjalan menyusuri jalanan sepi di sebuah kota kecil. Dia tak tahu sedang apa dia di sana atau bagaimana dia bisa sampai ke sana, atau di mana dia berada sebelumnya. Dia bahkan tak tahu saat itu jam berapa.
Dia melihat seorang wanita berjalan ke arahnya lalu dia menyetop wanita itu.
"Saya lupa membawa jam tangan," ucapnya sambil tersenyum sopan. "Bisakah anda memberitahu saya jam berapa sekarang?"
Saat wanita itu melihatnya, dia menjerit lalu berlari menjauh. Pria itu sangat terkejut. Beberapa menit kemudian, dia menyadari bahwa orang orang lainnya juga takut padanya. Setiap mereka melihat dia datang, mereka merapatkan punggung ke dinding, melompat ngeri, atau berlari ke seberang jalan untuk menjauh darinya.
"Pasti ada yang salah denganku," renung pria itu.
"Sebaiknya aku pulang saja."
Dia melambai ke sebuah taxi, tapi saat si sopir melihatnya, dia langsung tancap gas dan melaju pergi.
"Ini benar benar gila!" katanya pada diri sendiri.
Dia tak mengerti apa yang salah dan tak tahu apa yang sedang terjadi. Yang dia tahu adalah dia takut dan kebingungan.
"Mungkin istriku bisa datang untuk menjemputku," pikirnya.
Dia menemukan box telepon lalu menelepon rumahnya, berharap mendengar suara manis sang istri.
Tapi malah suara orang asing yang menjawab.
"Apa Nyonya Sullivan ada?" Tanyanya.
"Maaf Nyonya Sullivan sedang tidak di rumah," kata suara itu.
"Suaminya meninggal beberapa hari yang lalu dalam kecelakaan mobil parah dan Nyonya sedang menghadiri pemakamannya."
Kagome Kagome
Sekelompok ilmuwan gila nazi sering melakukan eksperimen –
eksperimen. Tak ada salahnya memang untuk melakukan eksperimen. Yang membuat
aneh adalah mereka melakukan eksperimen – eksperimen gila. Sangat gila.
Penelitian mereka sangat salah dan berdosa. Mereka meneliti
hal yang sangat tidak mungkin. Mereka sering megambil dan meneliti artefak –
artefak kuno. Di dalam ruang bawah tanah milik mereka, penuh dengan alat – alat
penelitian yang sangat aneh. Dan pada akhir perang dunia 2 Nazi meneliti hal
yang sangat mustahil.
Yaitu, sebuah kekuatan Tuhan. Mereka percaya bahwa kekuatan
Tuhan yang mencangkup keabadian dan tak terkalahkan.
Percobaan awalnya diusulkan oleh anggota eksekutif Nazi pada
tahun 1940 dan izin diberikan untuk melakukan percobaan pada tahun 1942, dengan
satu syarat :
Percobaan harus dilakukan di luar Jerman. Rakyat tidak harus
melihat percobaan ini dalam cara apapun.
Sebagian besar percobaan dilakukan di bunker atau ruang
bawah tanah. Namun para ilmuwan tersebut melakukannya di Jepang. Para ilmuwan
telah memenuhi syarat dan mampu mengatur persiapan dengan sekutu mereka,
Jepang. Pada akhir tahun 1942, penelitian telah dimulai.
Tim peneliti telah mengambil alih sebuah panti asuhan
Jepang. Panti asuhan itu di sebuah bukit, konon di suatu tempat di Shimane,
sebuah daerah terdekat Hiroshima. Mereka melakukan penilitian ini. Mereka
percaya akan keabadian juga bisa menjadi milik manusia. Keabadian bisa jadi milik
manusia dengan cara menghilangkan “tombol”. Mereka percaya bahwa Tuhan
mematikan manusia dengan memencet tombol tersebut. Namun, tombol ini belumlah
ditemukan tempatnya.
Untuk memulai percobaan, anak – anak yatim piatu ini melalui
imunisasi dan perawatan yang intesif. Percobaan ini dilakukan dengan cara
“Mengangkat” otak mereka dan menelitinya.
Selanjutnya mereka membedah semua staf dan guru di panti
asuhan tersebut. Para guru dan staf di letakan di ruangan khusus bersama
seorang ahli bedah satu per satu. Sang ahli bedah membuka tengkorak mereka dan
mengangkat otak mereka untuk diteliti lalu dikembalikan.
Mereka memulai perbedaan hasil antara orang dewasa dan anak
– anak. Dapat disimpulkan bahwa tombol tersebut adalah bagian kecil dari otak
manusia.
Mereka mengambil anak terpandai di panti asuhan yang masih
hidup dan segera membuka kepalanya. Mereka berhasil untuk mengambil tombolnya.
Namun, setelah menutup kepala anak itu, sang anak tadi telah tak bernyawa.
Pada bulan Mei 1943 mereka telah mengambil salah satu dari
gadis – gadis muda di panti asuhan dan mengambil tombolnya dengan teknik dan
alat yang berbeda, satu-satunya efek dari percobaan ini adalah dia kehilangan kemampuan
untuk berkeringat. Keesokan paginya, gadis itu tidak bangun, dan dia menjadi
koma.
Pada saat yang bersamaan para ilmuwan dari moskow mengajak
Nazi untuk melakukan eksperimen Venom Project. Venom Project ini adalah
percobaan Rusia untuk membuat tentara super. Tentara super ini dibuat dengan
cara menghidupkan orang mati dengan aliran listrik yang tinggi ( hal ini sama
dengan apa yang Dr. Frankenstein ). Dan tentu saja, Nazi setuju.
Permulaan di proyek
ini adalah mereka mengambil satu lengan milik seorang gadis muda. Lengan ini
diambil untuk diganti dengan tangan yang lebih kuat.
Misterius, para ilmuwan rusia tersebut tak pernah datang dan
mereka tak mengirimkan lengan pengganti. Alhasil, sang perempuan tersebut
ditinggalkan dengan keadaan tanpa lengan.
Satu anak dari panti asuhan, tidak menyetujui kehadiran para
ilmuwan. Dalam aksinya, dia mencuri dokumen dan merobeknya, memecahkan gelas
dan menghancurkan tempat operasi. Para ilmuwan senior membenci dia. Mereka
memerintahkan tentara Nazi untuk mengurusnya.
Dia secara brutal dipenggal dengan bayonet tumpul, dia tidak
dikubur, hanya dibuang di hutan di belakang panti asuhan. Para prajurit
mengatakan kepada pengasuh bahwa ia telah menemukan keluarga baru.
Para ilmuwan Nazi selalu gagal dalam percobaan mereka.
Berikut adalah catatan dari mereka:
-
Membedah melalui dahi. Dilakukan pada anak
laki-laki berusia 10 tahun, tengkorak anak itu cacat dan anak hampir lumpuh.
Namun, ia tidak menunjukan hasil positif, meskipun ia mengalami keterbelakangan
mental akibat percobaan.
-
Membedah melalui rahang bawah. Dilakukan pada
gadis berusia 6 tahun, lidah dan sebagian besar daging pada rahang bawah telah
diambil dan tidak bisa diganti. Sinus subjek juga orak-arik.
-
Membedah melalui sisi kepala, subjek dalam
keadaan setengah tuli. Awalnya subjek hidup dalam keadaan sepenuhnya tuli.
Namun dia koma dan akhirnya tewas.
Meskipun kegagalan ini, percobaan ini terus dilanjutkan.
Para ilmuwan melanjutkannya terhadap orang dewasa. Hasilnya
adalah mereka kehilangan kehilangan hormon reproduksi dan, mengejutkan, mereka
semua selamat.
Selama percobaan, seorang ilmuwan ditugaskan untuk mengawasi
anak-anak yang selamat dari percobaan. Bagian ini akan aneh. Inilah yang dia
bilang
"Mereka tampak normal pada awalnya, sama seperti
anak-anak lain, bermain, bersorak - sorak, belajar secara normal, tetapi ketika
sendirian, mereka tampaknya ... gila. Mereka berjalan – jalan tak menentu,
dengan senyum di wajah mereka yang kosong, mata mereka melihat langsung pada
Anda. Jika didekati dari belakang, mereka segera membalikan badan dan menatap
anda, Anda hampir bisa melihat ekspresi yang sangat dendam di wajah mereka dan
hal itu membuat Anda ingin bersembunyi. Tapi kemudian Anda menyadari mereka
hanya berusaha bersenyum kembali.
Hal lain adalah bahwa mereka selalu mengikuti kami, tetapi
hanya ketika kita sendiri. Setelah menyelesaikan ketikan saya, saya menuju ke
kamar saya, saya sering ketakutan oleh salah satu anak berambut merah berdiri
di lorong gelap, menatapku. Ketika saya pergi ke kamar saya, dia mengikuti
saya, dan saya menutup pintu, dan kemudian aku tidur dengan aman. Mereka
seperti hantu di malam hari. Dan lucunya, aku terus melihat satu anak dengan
rambut kemerahan. Saya terus bertanya siapa anak itu kepada sang pengasuh.
keesokan paginya, tapi pengasuh mengatakan mereka tidak punya anak dengan
rambut kemerahan ( anak yang memberontak dan dibunuh memiliki rambut kemerah –
merahan).
Mereka juga tampaknya sering bermain permainan . Saya tidak
punya banyak pengetahuan tentang Jepang, tetapi tampaknya permainan ini bernama
Kagome Kagome. Sekelompok anak-anak mengelilingi satu anak, yang duduk di
tengah, sendirian, mereka bergandengan tangan dan mulai bergerak dengan cara
melingkar di sekitar anak, membuat wajah kosong yang menakutkan dan menyanyikan
nyanyian menakutkan.
Setelah berbicara dengan mereka, saya perhatikan mereka
tampak lebih pelupa dan agak kosong, seolah – olah percobaan menghapus kenangan
mereka juga. Mereka menatap Anda dengan mata lebar, dan mengajukan pertanyaan
yang aneh. Salah satu dari mereka bertanya, "Saat nenekmu meninggal, apakah
dia benar-benar meninggalkan anda sebuah emas?” Ini mungkin tampak gila, tapi
jawaban jujur saya adalah ... "Ya."
Pada akhir tahun 1945, Hiroshima dibom, dan percobaan
dihentikan. Para ilmuwan mulai mengemasi peralatan mereka, sebagian besar dari
mereka sudah kembali ke rumah karena gangguan mental. Hanya 4 ilmuwan yang
selamat.
Mereka akan dijemput dengan truk milik Nazi. Saat jemputan
mereka datang, kepala pengurus mengatakan, dalam bahasa Jerman, "Maukah
kau memainkan satu permainan terakhir dengan kami?"
Tiga ilmuwan setuju, dan anak – anak beserta pengasuh membuat
lingkaran memutari mereka "Sekarang, jika Anda takut, Anda mati ..."
Satu ilmuwan dengan ngeri berlari ke truk dan naik, dan dialah satu satunya ilmuwan yang kembali dalam keadaan sehat.
Langganan:
Postingan (Atom)